Wikipedia

Hasil penelusuran

Kamis, 13 Maret 2014

Wisata Alam Hutan Mangrove Pangkal Babu

Wisata Alam Hutan Mangrove Pangkal Babu



Pangkal Babu adalah kawasan ujung Desa Tungkal I Kecamatan Tungkal Ilir Kabupaten Tanjung Jabung Barat. Kawasan ini masih didominasi oleh hutan mangrove dan perkebunan kelapa dalam serta tambak ikan. Pada kawasan ini hutan mangrove masih terpelihara dengan baik dengan ketebalan hingga 500 meter dari bibir pantai. Spesies mangrovenya cukup lengkap, ada sekitar 11 spesies mangrove di kawasan ini.

Kawasan ini sangat cocok untuk dikembangkan menjadi kawasan wisata alam hutan mangrove. Kabarnya, masterplan kawasan wisata hutan mangrove Pangkal Babu ini sudah dibuat oleh pemerintah daerah setempat. Saya kira, masyarakat akan sangat mendukung sekali jika kawasan ini dijadikan wisata alam. Wisata alam dan pariwisata pada umumnya akan dapat meningkatkan ekonomi kerakyatan terutama sektor UMKM dan jasa, yang pada umumnya diusahakan oleh pelaku ekonomi kecil. Pengembangan wisata alam Pangkal Babu juga bisa disinergikan dengan wisata Water Front City (WFC) Kuala Tungkal dan Tungkal Ancol Beach. Kawasan lain yang juga dipadukan adalah Pelabuhan Marina, Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) dan Pelabuhan Roro.

Kabupaten Tanjung Jabung Barat memiliki keunggulan komparatif dalam pengembangan wisata alam hutan mangrove Pangkal Babu, antara lain tersedianya aneka macam kuliner khas lokal seperti masakan sea food (Udang Ketak, Cumi-cumi, Kepiting Bakau, ikan Bawal, Kerang dll).

Ditinjau dari ketersediaan infrastruktur, sudah cukup lumayan. Jarak Pangkal Babu - Pusat Kota Kuala Tungkal sekitar 5 Km dan dapat ditempuh dengan kendaraan roda 4 sekitar 3 Km. Sementara 2 Km lagi bisa ditempuh dengan kendaraan roda 2. Sesungguhnya telah dilakukan pengerasan jalan pada segmen yang 2 Km tersebut, tetapi masih terhambat oleh jembatan yang cukup tinggi. Masih diperlukan peninggian jalan di sekitar ujung-ujung jembatan agar bisa dilalui kendaraan roda 4.

Pengembangan wisata pada umumnya harus didukung dengan penataan kota yang baik dan kebersihan lingkungan. Masyarakat harus ditumbuhkan kesadarannya untuk bisa menjaga kebersihan lingkungan secara mandiri. Kebersihan lingkungan harus menjadi gerakan moral masyarakat. Untuk mewujudkan hal ini bisa disinergikan dengan program kali bersih (prokasih) dan program bersih laut. Sikap masyarakat juga harus diubah melalui edukasi terutama terhadap pengunjung atau wisatawan.  Masyarakat harus bersikap ramah, informatif dan pelayanan.

Untuk mewujudkan ekowisata mangrove Pangkal Babu, sektor-sektor terkait harus dilibatkan dan jika perlu dibentuk kelompok kerja (pokja) pengembangan pariwisata. ---(bersambung)-----

Tidak ada komentar:

Posting Komentar